Menyelam Tanpa Tenggelam




 

Kalau menyelam di air tapi gak tenggelam ya bukan menyelam namanya. Menyelam tidak selalu di air kalau yang dimaksud menyelam adalah ‘menyelami’, sehingga menyelam dalam konteks ini tidak akan tenggelam. Menyelami satu atau beberapa bentuk kehidupan memang tidak bisa tenggelam, tapi bisa ‘kebablasan’. Seseorang yang menyelami ilmu tertentu tanpa ikut aturan bisa ‘kebablasan’ atau kita katakan saja jadi ‘edan’, paham kan? Nah, menyelam dalam tulisanku ini dijamin tidak akan tenggelam dan kebablasan. Sebaliknya, menyelam dalam tulisan ini bisa menemukan kehidupan baru yang membuat hidup kita tenang, insya Allah.

Aku gak bermaksud membuat kumpulan puisi, tapi temen-temenku bilang bahwa tulisanku ini kumpulan puisi. Karena aku suka sekali dengan puisi, tulisanku tentang perenungan hidup ini jadi seperti puisi.

Aku lupa sejak kapan kutulis rangkaian kata ini. Mungkin sejak aku punya HP, ya! Sejak aku punya HP, kisaran tahun 2004an, aku biasa kasih saran sama anak-anakku, keponakan-keponakanku, sahabat-sahabatku, atau orang-orang yang suka curhat padaku lewat SMS. Tapi sebagian juga aku ambil dari tulisan-tulisanku yang tercecer.

Akhirnya, aku kumpulkan ke ‘notes’. Wuihhh…. Banyak juga! Aku pun punya ide, yang disetujui suami dan didukung sahabat-sahabatku, untuk [suatu saat] menerbitkannya menjadi sebuah buku saku. Mungkin rangkaian kataku gak hanya bermanfaat untuk diriku, suamiku, anak-anakku, keponakan-keponakanku, dan para sahabatku, tapi juga bermanfaat bagi orang lain dengan kehendak-Nya. Moga jadi amal jariyahku, aamiin.

Komentar

Postingan Populer