Jeda Dalam Puisi
Puisi
adalah teman, dikala senang, sedih, marah, galau bahkan gabut. Buku ini saya
beri judul "Jeda dalam Puisi",
karena dengan menulis puisi saya mampu menunda tangis dalam kesedihan, mampu
menahan teriakan dikala amarah meluap, mampu mengganti loncatan kegembiraan
jadi senyum manis di bibir tipisku. Puisi ini juga bisa berperan sebagai doa
dalam kebimbangan, ungkapan rasa syukur atas limpahan kasih sayang Tuhan akan
kelebihan yang melekat sebagai ciptaanNya.
Di
setiap judul, bait bahkan baris, termaktup makna yang tersirat dan terikat
dengan liku kehidupan penulis. Entah karena celotehan tetangga saat belanja di
tukang sayur, rumpian lelaki di bengkel motor, kesalahpahaman memaknai karakter
seseorang dalam pertemanan atau hanya sekedar pengungkapan rasa perjalanan
spiritual yang penulis rasakan. Namun ada pula puisi yang ditulis untuk
mengenang masa kecil saat dimanja orang tua, masa remaja yang penuh kenangan
manis, masa dewasa yang selalu terkhianati atau penggambaran sosok yang dicinta
oleh penulis. Kasih sayang penulis terhadap putri-putrinya tidak luput dari
bidikan penulis. Tapi yang tidak kalah unik, penulis bisa menumpahkan ringkasan
kisah drama korea yang lagi nge-trend.
Komentar
Posting Komentar