KISAH TEDHAK SITEN NASYAUQI
Sesudah salat zuhur,
nenek tak terlihat di kamarnya. Nasyauqi mencarinya untuk diajak bermain dakon.
Nasyauqi mencari di halaman depan dan teras samping, tetapi nenek tak tampak
juga. Di mana nenek?
“Bunda, lihat Nenek?” tanya
Nasyauqi pada bundanya yang sedang mengangkat jemuran. Bunda hanya mengangkat
bahu.
Nasyauqi kembali
mencari neneknya. Kali ini ke ruang belakang. Nah, itu nenek. Nenek sedang di
kamar belakang.
“Nenek lagi apa?”
Nasyauqi menghambur kepelukan neneknya.
“Eh, Inas. Ini, Nenek
lagi merapikan lemari bersejarah,” sahut nenek sambil mengelus rambut Nasyauqi.
“Haa, lemari
bersejarah? Seperti bendera pusaka merah-putih yang bersejarah aja, Ah, ada-ada
aja deh Nenek ini. Hehehe.” Nasyauqi menertawakan neneknya.
BUKU BISA DI DAPATKAN DI :
WA : 0856-0755-8802
SHOPEE : KUNFAYAKUNBOOKSTORE
IG : penerbitkun
Komentar
Posting Komentar